Selasa, 31 Desember 2024

Aku, UGM dan Bookparty

Posted by Deargantara Ibnoe Zekan on 17.01 with No comments

 

Tahun 2024 datang dengan segala keajaibannya, mengajarkanku lebih dari sekadar rutinitas. Berbeda dari 2023 yang berlalu dalam kesibukan kerja semata, tahun ini penuh dengan beragam pengalaman yang membuka mata dan hati. Salah satu yang paling berkesan adalah bertemunya aku dengan Yogyakarta Book Party—keluarga baruku yang luar biasa. Di tengah keberagaman latar belakang, kami dipersatukan oleh satu gairah yang sama: kecintaan pada buku. Keluarga ini hadir sebagai teman setia, mengisi hari-hariku dengan tawa, serta menjadi penawar bagi lelah dan kesedihan.


Melalui perjalanan menuntut ilmu di program magister, aku dipertemukan dengan komunitas ini. Jika dulu aku tidak mengubah pemikiran "Ga Harus UGM," Menjadi "Ga, Harus UGM!," mungkin takkan ada momen seperti ini dalam hidupku. Mindset itu, yang dulunya terasa seperti pilihan yang kurang pasti, justru membawa aku menuju pengalaman yang lebih kaya dan penuh makna. Sekarang, aku menyadari bahwa segala langkah yang kuambil membawa aku pada pertemuan dengan orang-orang hebat, yang tak hanya mengubah hari-hariku, tetapi juga cara pandangku terhadap hidup.













Ditulis dengan hati yang bergembira,

Ditemani gerimis langit Yogyakarta.


Dirgantara, 31 Desember 2024.

Kamis, 12 Desember 2024

Nada: Dalam Keheningan yang Menggetarkan

Posted by Deargantara Ibnoe Zekan on 20.06 with No comments

 


Ada kalanya, dalam hidup yang berjalan dengan begitu cepat dan penuh kebisingan, muncul sosok yang hadir tanpa banyak kata, namun kehadirannya menggetarkan setiap sudut jiwa. Seperti secuil sinar yang menerobos mendung, Sesa Mia Audenada, atau yang kami sebut Nada, adalah sosok yang tak hanya memberi warna dalam dunia kami di komunitas Yogyakarta Book Party, tetapi juga menyulut semangat yang kadang terlupakan. Dia, dengan keberanian yang tak terbendung, bukan hanya seorang teman, tetapi juga pengingat bahwa setiap detil kehidupan itu layak diperhatikan, bahwa setiap kata yang diucapkan seharusnya membawa makna yang mendalam.


Nada bukanlah wanita yang berlari mengikuti arus, dia adalah gelombang yang dengan penuh keyakinan mengalirkan arusnya sendiri. Di dalam dunia yang sering kali terlalu cepat untuk merenung, dia hadir dengan pemikiran yang tenang, tajam, namun bijaksana. Sebagai bagian dari divisi External Relation di komunitas ini, dia melampaui sekadar tugas dan tanggung jawab. Lebih dari itu, Nada adalah seorang sahabat yang memberikan perspektif baru, dengan kata-kata yang tidak pernah dangkal. Saat orang-orang hanya berkata "iya" tanpa berpikir panjang, Nada justru berani untuk berkata, "Mari kita lihat lebih jauh, mari kita perhatikan lebih dekat." Kata-katanya adalah pelajaran hidup, yang mengingatkan bahwa tak ada ruang untuk setengah-setengah dalam berusaha.


Namun, jangan biarkan ketegasannya menipu, karena di balik ketelitian dan keberaniannya, ada kelembutan yang luar biasa. Nada bukan hanya seorang pemikir yang tajam, dia juga seorang pendengar yang penuh perhatian. Dalam kesibukan dunia yang serba cepat, dia adalah pribadi yang selalu meluangkan waktu untuk memperhatikan hal-hal kecil yang sering kali luput dari pandangan kita. Dia adalah sosok yang menata kembali ruang yang berantakan, bukan hanya fisik, tapi juga suasana hati. Dengan sentuhan lembutnya, Nada mengingatkan bahwa ketelitian dalam setiap hal adalah bentuk cinta, baik untuk pekerjaan maupun untuk sesama.


Dan ketika kami semua merasa lelah, di tengah perjalanan yang kadang tak mudah, Nada datang dengan pesonanya yang tak pernah lekang oleh waktu. Ia selalu tahu kapan harus berkata dan kapan harus diam, selalu tampil dengan kesederhanaan yang tak pernah berkurang. Baginya, penampilan bukan sekadar soal estetika, tapi tentang cara dia menghargai dirinya sendiri dan orang-orang di sekelilingnya. Seperti bunga yang mekar dengan anggun, Nada tak pernah membutuhkan perhatian, namun keberadaannya selalu mencuri perhatian dengan cara yang elegan dan penuh makna.


Nada, ada begitu banyak kata yang ingin kukatakan untuk menggambarkan betapa dalam aku mengagumimu. Namun, seringkali kata-kata itu terasa tak cukup. Jika ada satu hal yang bisa menggambarkanmu, itu adalah ketelitianmu. Ketelitian yang tak hanya terlihat dalam pekerjaanmu, tetapi juga dalam cara kamu mengatur dunia di sekelilingmu, merapikan setiap kekacauan, dan membuat segala sesuatunya terasa lebih indah. Ketelitianmu juga terpancar dalam cara kamu berbicara, penuh dengan pertimbangan, penuh dengan kebijaksanaan.


Aku merasa sangat beruntung bisa mengenalmu, Nada. Dalam setiap percakapan, dalam setiap langkahmu, aku belajar untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda, untuk lebih memperhatikan, lebih menghargai setiap momen kecil, dan untuk berani berbicara dengan penuh keyakinan. Terimakasih, Nada. Terimakasih telah mengajarkan betapa pentingnya menjadi teliti dalam segala hal, untuk selalu berani mengungkapkan pendapat, dan untuk selalu memiliki hati yang penuh kasih.


Kehadiranmu adalah anugerah, dan aku bersyukur bisa mengenalmu, dalam segala keindahan yang kamu bawa dalam hidupku.