Sabtu, 08 November 2025

UNTUKMU MANUSIA FAVORTKU 2

Posted by Deargantara Ibnoe Zekan on 10.46 with No comments

Ada banyak tulisan di dunia ini tentang cinta. Ada yang lahir dari pertemuan singkat dan berakhir menjadi lupa; ada pula yang lahir dari luka, bertahan dalam kenangan, tapi tak pernah menjadi pulang. Namun hari ini, aku menulis tentang sesuatu yang berbeda. tentangmu, seseorang yang belum sepenuhnya kumiliki, namun sudah sangat kurawat dalam doa-doaku.

Mungkin kita belum berjalan sejauh itu. Mungkin kita masih bertanya-tanya tentang esok, tentang bagaimana dunia mempertemukan dua hati yang diam-diam belajar saling memahami. Namun hari ini, izinkan aku menuliskan sebuah surat yang kelak ingin kubacakan padamu ketika tangan kita telah saling menggenggam, ketika nama kita akhirnya menyatu dalam doa yang sama, dan ketika hidup memutuskan bahwa kau adalah rumah yang kucari sejak lama.

Di dunia ini, tak ada yang lebih melukai hati seorang lelaki selain melihat perempuan yang ia cintai menangis. Bukan karena air mata itu lemah, bukan pula karena kesedihan itu mengganggu, namun karena dari sekian banyak manusia yang bisa menyakitimu, aku tidak ingin menjadi salah satunya.

Kalau kelak kau menangis, aku ingin menjadi alasan air matamu berhenti, bukan sebab ia mengalir. Aku ingin menjadi letak wajahmu kembali cerah, bukan tempat hatimu retak. Aku ingin menjadi pelukan pertama yang kau cari ketika hidup terasa berat, dan sandaran terakhir yang membuatmu merasa aman, meski dunia tidak selalu ramah.

Aku tidak datang sebagai laki-laki yang sempurna. Kesalahanku bisa saja melukai tanpa sengaja, kata-kataku mungkin keras saat lelah, dan langkahku mungkin salah arah pada beberapa waktu. Tapi meski begitu, aku datang dengan janji: aku tidak akan membiarkanmu merasa sendirian. Jika dunia membuatmu terjatuh, aku akan membantumu berdiri. Jika hidup membuatmu takut, aku akan berdiri di depanmu dan berkata, “Tenang, ada aku.”

Sebab dari jutaan hal yang kupelajari tentang cinta, ada satu yang paling penting: bahwa menjaga hati seseorang lebih mulia daripada memilikinya.

Sudahi air mata itu. Bukan karena kau tak boleh bersedih, tetapi karena kau layak bahagia.

Aku tahu hidupmu tidak selalu mudah. Mungkin sebelum aku datang, ada orang yang membuat hatimu patah. Mungkin kau belajar kuat bukan karena ingin, tapi karena hidup memaksamu menjadi begitu. Dan mungkin, ada malam-malam panjang ketika kau merasa sendirian, meskipun banyak orang di sekelilingmu.

Aku ingin menjadi orang yang berbeda dari nama yang pernah menyakitimu. Aku ingin menjadi lelaki yang tidak kau ragukan kehadirannya. Lelaki yang tetap tinggal meski banyak hal berubah. Lelaki yang tidak berjalan pergi ketika badai datang, tapi justru berdiri bersamamu di tengah hujan.

Jika kau kelelahan, aku ingin kau istirahat dalam tenang, bukan menangis. Jika kau merasa gagal, aku ingin kau tahu: tidak ada manusia yang selalu kuat, dan tidak ada hati yang selalu tegar. Kau tidak harus menjadi sempurna di mataku. Aku hanya ingin kau menjadi dirimu sendiri.

Karena dari jutaan perempuan di dunia ini, aku memilihmu bukan karena kau tak pernah terluka, tapi karena aku ingin menjadi alasan lukamu sembuh.

Hadirku bukan untuk menjadi laki-laki yang hanya kau kenal melalui kata-kata. Aku ingin menjadi laki-laki yang hidup dalam tindakan. Aku tidak ingin kau mencintaiku karena harapan, tapi karena bukti.

Aku hadir untuk menjadi penenangmu.
Aku hadir untuk menjadi bahumu.
Aku hadir untuk menjadi rumahmu.

Aku ingin kehadiranku membuatmu merasa aman, bukan takut kehilangan. Aku ingin menjadi sosok yang, ketika kau mengingatnya, hati terasa ringan dan dunia terasa mungkin.

Hadirku bukan untuk merampas duniamu, tapi untuk memilikinya bersamamu. Impianmu tidak akan menjadi lebih kecil karenaku; justru akan menjadi lebih besar karena kita akan melakukannya bersama.

Jika kau ingin menanjaki gunung, aku akan ikut, meski kakiku gemetar. Jika kau ingin mengunjungi kota-kota yang belum pernah kau datangi, aku akan menabung bersamamu sampai itu terjadi. Jika kau ingin melanjutkan mimpi yang sempat terhenti, aku akan membantu membangunnya dari awal.

Aku tidak ingin menjadi laki-laki yang hanya kau sebut sebagai pasangan. Aku ingin menjadi bagian dari perjalananmu.

Luka dalam diri seseorang tidak pernah benar-benar hilang. Ia hanya berubah tempat—dari dada yang sesak menjadi kenangan yang diterima. Tapi mungkin, dengan cinta yang tepat, luka-luka itu tidak lagi sakit.

Aku tidak menjanjikan hidup tanpa duka. Dunia terlalu luas untuk memberikan kita kebahagiaan tanpa cela. Tapi yang bisa kujanjikan adalah ini—

Jika kau terluka, aku tidak akan berpaling.
Jika kau sedih, aku tidak akan diam.
Jika kau lelah, aku tidak akan membiarkanmu menghadapi itu sendirian.

Aku ingin menjadi tangan yang mengeringkan air matamu. Menjadi suara yang menenangkan kepalamu. Menjadi pelukan yang memberi tahu bahwa tidak semua hal di dunia ini berniat menyakitimu.

Aku ingin menjadi alasan kau kembali percaya bahwa cinta yang lembut itu benar-benar ada.

Banyak lelaki mencintai perempuan dengan kebanggaan, tapi tidak banyak yang menjaganya dengan kehormatan. Kelak, ketika aku menyebutmu istriku, aku ingin melakukannya dengan hormat, bukan sekadar bangga.

Karena perempuan adalah amanah.
Dan cinta adalah tanggung jawab.

Kau bukan hiasan di hidupku.
Bukan pelengkap hari-hariku.
Bukan seseorang yang hanya datang ketika aku butuh ditemani.

Kau adalah kehormatanku.

Kau adalah seseorang yang akan kutemani berjalan dalam terang, dan tetap kutuntun ketika gelap datang. Seseorang yang akan kubuat merasa berharga setiap harinya, bukan hanya di awal hubungan. Seseorang yang ingin kubahagiakan tanpa syarat.

Tidak ada laki-laki yang benar-benar mencintai tanpa menghormati. Aku ingin mencintaimu dengan cara yang benar: dengan setia, dengan jujur, dengan lembut.

Tidak banyak yang ingin kuminta darimu. Cinta tidak boleh dipenuhi tuntutan, sebab ketika cinta meminta terlalu banyak, ia kehilangan bentuknya dan menjadi beban.

Aku hanya memintamu satu hal: baik-baiklah.

Baik-baik saat hidupmu mudah.
Baik-baik saat hidupmu berat.

Ada aku untukmu.

Aku tidak ingin melihatmu hancur, aku tidak ingin melihatmu kehilangan dirimu hanya karena dunia tidak selalu adil. Aku ingin kau tetap menjadi perempuan kuat yang pernah kucintai, tetapi juga perempuan lembut yang tidak perlu menyembunyikan air matanya.

Siang dan malam, bahagia atau sedih, aku ingin kau ingat bahwa hatimu punya tempat pulang. Tidak perlu memikul semua hal sendirian. Tidak perlu selalu terlihat tegar di mata semua orang.

Jika terasa berat, bagi sedikit bebannya padaku.

Aku ingin kau bahagia dengan cara yang sederhana, tidur dengan tenang, bangun dengan senyum, dan menjalani hidup dengan keyakinan bahwa ada seseorang yang selalu memihakmu.

Tidak semua yang kau inginkan akan mudah kuhadirkan. Tapi aku ingin mencobanya. Mengusahakanmu adalah hal paling mulia yang bisa kulakukan sebagai lelaki.

Jika kau ingin rumah yang hangat, aku akan bekerja keras untuk membangunnya.
Jika kau ingin keluarga yang baik, aku akan belajar menjadi suami yang bijak.
Jika kelak kita diberi anak, aku ingin menjadi ayah yang mereka banggakan.

Bahkan jika dunia memisahkan banyak hal dari kita, aku tidak akan berhenti berusaha. Cinta bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tenaga, waktu, pengorbanan, dan komitmen.

Aku tidak ingin mencintaimu hanya setelah kita menikah. Aku ingin mencintaimu sejak hari ini, hingga suatu hari nanti aku memegang tanganmu di altar dan berkata, “Terima kasih sudah memilihku.”

Aku menuliskan ini dua kali bukan karena salah, tapi karena aku ingin kau tahu betapa pentingnya kalimat ini. Cinta tidak boleh sekadar manis, ia harus penuh tanggung jawab.

Jika Tuhan menuliskan namamu di hidupku, aku akan menjagamu bukan sebagai seseorang yang hadir di hati, tapi sebagai seseorang yang kupeluk di dunia nyata. Aku ingin mencintaimu dengan agama, dengan doa, dengan cara yang membuat hidupmu baik, bukan sekadar indah.

Cinta itu bukan hanya untuk bahagia bersama. Kadang cinta juga harus berjuang bersama, sembuh bersama, bertahan bersama. Dan jika dunia menantang kita, kita akan menjawabnya tangan dalam tangan.

Aku tidak tahu di mana kau sekarang. Mungkin kau sedang membaca ini sambil tersenyum pelan, mungkin kau belum mengenalku sama sekali, atau mungkin kau sedang berdoa agar suatu hari nanti seseorang benar-benar mencintaimu tanpa syarat.

Jika waktunya tiba, aku ingin menjadi jawaban dari doa-doa itu.
Jika waktunya tiba, aku ingin menjadi bahu tempat kau kembali.
Dan jika Tuhan mengizinkan, aku ingin menjadi lelaki pertama yang kau lihat setiap pagi saat membuka mata.

Aku tidak meminta cinta yang sempurna.
Aku hanya ingin cinta yang saling menyembuhkan.

Hingga hari itu datang, jagalah dirimu baik-baik.
Hiduplah dengan lembut.
Bahagialah sebanyak yang kau bisa.

Karena suatu hari nanti, aku ingin memelukmu dengan bangga dan berkata:
“Aku bersyukur semesta membawamu padaku.”

Sampai jumpa, calon istriku...
Aku sedang menunggumu dengan hati yang tetap setia.


0 komentar:

Posting Komentar